lushbeat.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan melelang 63 wilayah kerja (blok) migas selama tahun 2025 dan 2026. Kepala Pusat Survei Badan Geologi, Edy Slameteo, mengungkapkan bahwa blok-blok ini akan ditawarkan melalui dua mekanisme, yaitu penawaran langsung dan tender reguler. Tahun 2025, pemerintah akan melelang 20 blok, terdiri dari 16 blok melalui penawaran langsung dan 4 blok melalui tender reguler.
“Baca Juga: Google Perkenalkan Flow, AI Pembuat Video dari Teks & Gambar”
Lelang Besar-besaran 43 Blok Migas pada 2026
Pada tahun 2026, Kementerian ESDM berencana melelang 43 blok migas secara besar-besaran. Dari jumlah tersebut, 23 blok akan ditawarkan lewat penawaran langsung, dan 20 blok lainnya melalui tender reguler. Dengan persiapan ini, pemerintah berharap bisa menarik lebih banyak investasi untuk meningkatkan produksi migas nasional. Selain itu, pemerintah juga menyiapkan 24 kandidat blok untuk ditawarkan pada tahun 2027 hingga 2028.
Tantangan Non-Teknis Hambat Eksplorasi Blok Migas
Nanang Abdul Manaf menambahkan, kendala non-teknis ini sering kali menyebabkan penundaan signifikan dalam proses eksplorasi dan produksi migas. Perizinan yang berbelit-belit membuat pelaku usaha kesulitan mendapatkan izin operasional secara cepat. Selain itu, konflik sosial di daerah konsesi juga kerap memicu penolakan masyarakat sekitar terhadap aktivitas migas.
Masalah tumpang tindih lahan dengan sektor lain, seperti pertanian atau kehutanan, turut memperumit proses pengelolaan blok migas. Oleh karena itu, Nanang mengimbau seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat koordinasi agar hambatan non-teknis ini dapat segera diatasi dan produksi migas meningkat optimal.
Program Aktifasi Sumur Idle untuk Tingkatkan Produksi
Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Kementerian ESDM, Ariana Soemanto, menjelaskan bahwa pengaktifan sumur idle ini menjadi salah satu langkah strategis pemerintah dalam meningkatkan produksi migas nasional. Pemerintah menilai sumur idle menyimpan potensi besar yang belum dimanfaatkan secara optimal.
Oleh karena itu, selain Pertamina, sumur-sumur yang dikelola oleh perusahaan migas lain juga menjadi fokus program ini. Melalui kolaborasi dengan mitra usaha, pemerintah berharap bisa mempercepat proses reaktivasi sumur dan mendorong peningkatan produksi secara signifikan. Program ini juga diharapkan mampu mendorong investasi dan memperkuat ketahanan energi nasional.
“Baca Juga: Marko Simic Jalani Laga Perpisahan Bersama Persija”
Peluang Kerja Sama dan Dukungan Regulasi
Sebagai langkah awal, 500 sumur idle akan ditawarkan kepada pelaku usaha dalam dua tahun ke depan. Sebagian besar sumur yang akan dikerjasamakan berada di wilayah onshore Sumatera. Pertamina pun telah membuka data sumur idle untuk calon mitra usaha yang berminat. Saat ini sudah ada 39 mitra yang menunjukkan minat untuk berpartisipasi dalam program ini. Ariana menambahkan, pemerintah masih menunggu regulasi yang mendukung agar program aktifasi sumur idle dapat segera dieksekusi.