Lush Beat – Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Mereka telah meluncurkan program makan bergizi dan susu gratis. Inisiatif ini memicu respons di kalangan pabrikan susu swasta, termasuk Danone Indonesia. Yang merupakan pemilik PT Sarihusada Generasi Mahardhika, produsen susu SGM.
Positifnya Kebijakan dari Perspektif Pabrikan
Vera Galuh Sugijanto, Vice President General Secretary Danone Indonesia. Ia menjelaskan bahwa sebagai pelaku industri nutrisi, mereka masih menunggu detail lebih lanjut mengenai kebijakan tersebut. Dalam perayaan 70 Tahun Sari Husada di Yogyakarta, Vera menyatakan, “Dari sudut pandang pabrikan susu, kebijakan ini positif terutama untuk meningkatkan nutrisi dan mengatasi masalah kesehatan seperti stunting.” Namun, hingga saat ini, belum ada pembahasan rinci tentang bagaimana kebijakan tersebut akan melibatkan sektor swasta atau mekanismenya.
Vera menambahkan, Danone Indonesia masih dalam proses evaluasi tentang bagaimana mereka bisa berperan dalam program ini. “Kami berharap ada kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta untuk memastikan pemenuhan nutrisi yang optimal dan tidak ada tumpang tindih dalam pelaksanaan program ini,” ujarnya. Dia juga menekankan pentingnya pembahasan mendalam agar semua pihak memahami perannya masing-masing.
Baca Juga : PSDKP Tangkap Kapal Vietnam Pelaku Pencurian Ikan di Laut Natuna Utara
Uji Coba Program Makan Bergizi dan Susu Gratis
Sementara itu, Tenaga Ahli Kementerian Pertanian dan Guru Besar Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Ali Agus, mengungkapkan bahwa pemerintah telah memulai uji coba gerakan minum susu gratis di beberapa daerah. Salah satunya adalah Kecamatan Banyumas, Jawa Tengah, yang melibatkan tiga ribu anak. Uji coba ini bertujuan untuk mempersiapkan program makan bergizi dan susu gratis yang direncanakan oleh Prabowo dan Gibran.
Selama tiga minggu uji coba, anak-anak di Banyumas menerima susu dua kali seminggu dengan dosis 200 ml, menggunakan susu pasteurisasi Banyuraden yang tanpa gula dan perisa. Ali Agus melaporkan bahwa anak-anak kini dapat menghabiskan susu tersebut tanpa mengalami masalah pencernaan. “Sampai pekan ini, anak-anak sudah tidak mengalami mual atau mulas, menunjukkan bahwa isu toleransi laktosa adalah masalah kebiasaan,” jelasnya.
Ali juga menjelaskan bahwa program makan bergizi dan susu gratis ini akan bergantung pada produk peternakan, sehingga pemerintah sedang mencari lahan seluas 1,5 juta hektare di berbagai wilayah Indonesia untuk dikembangkan sebagai peternakan. Selain itu, pemerintah berencana mendatangkan sapi perah dari luar negeri, dengan target minimal 300 ribu ekor tahun depan. Saat ini, mereka sedang melakukan penjajakan dengan negara-negara seperti Brasil dan Selandia Baru.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan program makan bergizi dan susu gratis dapat terlaksana dengan baik dan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat Indonesia.
Simak Juga : Air Rebusan Beras yang Agak Kental Memiliki Manfaat