Orang Tua Wajib Tahu! Kenali Gejala TBC pada Anak!

Lushbeat – Tuberkulosis (Gejala TBC) masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia, terutama pada anak-anak. Menurut data Kementerian Kesehatan dari Global Report 2022, Indonesia merupakan negara dengan beban Gejala TBC tertinggi kedua di dunia setelah India, dengan perkiraan 969.000 kasus. Gejala TBC ini menggarisbawahi perlunya perhatian lebih dari semua pihak dalam upaya penanggulangan penyakit ini, terutama pada populasi rentan seperti anak-anak.

Mengapa Anak-anak Rentan Terhadap Gejala TBC?

Anak-anak, terutama yang masih berusia dini, memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum sepenuhnya berkembang, sehingga mereka lebih rentan terpapar virus dan bakteri berbahaya seperti Mycobacterium tuberculosis, penyebab TBC. Dokter Spesialis Konsultan Saluran Napas dan Paru Anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Muchammad Fahrul Udin, menekankan pentingnya orang tua untuk mengenali gejala-gejala TBC pada anak sejak dini.

“Baca juga : Cara Membuat Link WhatsApp untuk Bio Instagram”

Gejala TBC pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Beberapa gejala yang harus diperhatikan orang tua jika anak diduga terpapar TBC meliputi:

Batuk Berkepanjangan

Batuk yang bergejala lebih dari 14hari menjadi salah satu tanda utama. Hal ini berbeda dengan batuk biasa karena tidak hilang timbul, melainkan konsisten dan cenderung semakin parah.

Demam Rendah yang Berkepanjangan

Gejala demam pada anak dengan Gejala TBC tidak selalu tinggi, namun berlangsung lama tanpa adanya penyebab yang jelas. Demam ini sering kali dianggap sepele, namun bisa menjadi tanda penting jika berlangsung lebih dari dua minggu.

Berkeringat pada Malam Hari

Anak dengan Gejala TBC sering kali berkeringat saat tidur malam. Berkeringat ini terjadi karena tubuh anak berusaha melawan infeksi TBC. Menurut Fahrul, ini adalah tanda bahwa sistem imun sedang aktif, yang tidak lazim terjadi pada kondisi normal.

Penurunan Nafsu Makan dan Berat Badan

TBC pada anak juga sering disertai dengan hilangnya nafsu makan, yang berdampak pada penurunan berat badan secara drastis, meskipun asupan makanan sudah mencukupi.

Lemas dan Tidak Aktif

Anak yang tampak lunglai dan tidak aktif meskipun asupan gizinya baik bisa menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang salah. TBC dapat mempengaruhi energi dan vitalitas anak sehingga mereka tampak lesu dan tidak bersemangat beraktivitas.

Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

Pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau area lain juga sering ditemukan pada anak dengan TBC. Ini adalah gejala lain yang menunjukkan bahwa tubuh anak sedang melawan infeksi.

“Simak Juga: God of War Ragnarok di Steam Mendapatkan Status Review Campuran dari Gamer”

Langkah Pencegahan yang Harus Diterapkan di Rumah

Pencegahan TBC sangat penting, terutama di lingkungan rumah. Anak-anak yang berada dalam kontak dekat dengan orang dewasa yang terinfeksi TBC berisiko tinggi tertular. Oleh karena itu, orang tua harus menerapkan pola hidup bersih dan sehat di rumah, seperti menjaga kebersihan, menghindari paparan udara dari penderita TBC aktif, dan memastikan anak-anak mendapatkan imunisasi BCG yang dapat melindungi dari penyakit ini.

Penanganan yang Tepat

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 13 Tahun 2013 tentang Pedoman Manajemen Terpadu Pengendalian Tuberkulosis Resisten Obat telah menjadi acuan dalam upaya penanggulangan Gejala TBC, terutama untuk kasus resisten obat (TB RO). Di tingkat global, penanganan TBC terus berkembang, dengan pendekatan yang lebih terpusat pada pasien, termasuk dalam hal diagnostik dan pengobatan. Tindakan komprehensif ini diharapkan dapat mengurangi beban penyakit di Indonesia dan melindungi generasi muda dari bahaya TBC.

Pentingnya Kesadaran Dini

Mengerti gejala TBC pada anak dan melakukan langkah pencegahan sejak dini sangat penting untuk memutus rantai penularan. Melalui upaya bersama antara pemerintah, tenaga medis, dan orang tua, angka kejadian TBC pada anak dapat ditekan dan anak-anak bisa tumbuh sehat tanpa ancaman penyakit menular berbahaya ini.

Similar Posts