Lushbeat – Memahami Overparenting, atau pengasuhan berlebihan, terjadi saat orang tua terlalu terlibat dalam kehidupan anak dengan tujuan melindungi dan memastikan kesuksesan mereka. Meskipun niatnya baik, pengasuhan yang berlebihan ini bisa berdampak buruk pada perkembangan anak.
Orang tua yang memahami overparenting sering mengambil alih tanggung jawab anak, membuat keputusan untuk mereka, dan mengatur hampir semua aspek kehidupan anak, seperti pendidikan dan hubungan sosial. Hal ini bisa menghambat anak untuk mandiri dan mengembangkan keterampilan penting yang dibutuhkan di masa dewasa.
Tanda-Tanda Overparenting
Ada beberapa tanda umum dari memahami overparenting yang perlu diwaspadai:
“Baca juga: Pemerataan Pendidikan di Papua dan Daerah 3T Melalui Program ADEM dan ADik”
Memaksakan Kehendak Orang Tua
Orang tua sering kali memaksa anak untuk mengikuti keinginan mereka dalam hal pilihan makanan, pakaian, atau teman. Ini dapat menghalangi anak belajar membuat keputusan sendiri.
Mengontrol Semua Aspek Kehidupan Anak
Orang tua mengawasi dan mengatur semua aktivitas anak, dari hal kecil hingga besar, karena merasa hanya ada satu “cara terbaik”. Hal ini membatasi anak untuk mengeksplorasi hal-hal baru.
Tidak Membiarkan Anak Mengalami Kegagalan
Kegagalan adalah bagian penting dari pembelajaran. Jika orang tua selalu membantu anak ketika mereka menghadapi masalah, anak tidak akan belajar bagaimana memecahkan masalahnya sendiri.
Kecemasan Berlebihan
Orang tua yang terlalu khawatir bisa membuat anak merasa terhambat dalam mengeksplorasi dunia mereka sendiri. Kecemasan ini juga bisa membuat anak kurang percaya diri dalam menghadapi tantangan.
“Simak juga: 4 Cara Memblokir SMS Promosi dan Spam di Ponsel Android”
Dampak Overparenting pada Anak
Kurangnya Keterampilan Pemecahan Masalah: Anak yang terlalu dilindungi sering kali tidak belajar bagaimana menghadapi masalah. Mereka mungkin kesulitan mengatasi stres karena terbiasa bergantung pada bantuan orang tua.
Masalah Kesehatan Mental: Anak yang tidak dibiasakan mengambil risiko atau menghadapi tantangan bisa mengalami kecemasan dan depresi di kemudian hari. Ketidakmampuan untuk mengatasi masalah sendiri dapat menyebabkan tekanan mental yang lebih besar saat dewasa.
Rendahnya Kepercayaan Diri: Alih-alih meningkatkan harga diri anak, pengasuhan yang berlebihan justru bisa membuat anak meragukan kemampuannya. Ini berdampak pada prestasi akademis dan kehidupan sosial mereka.
Ketergantungan pada Orang Lain: Anak yang diasuh secara berlebihan sering kali menjadi terlalu bergantung pada orang lain untuk menyelesaikan masalah mereka. Mereka mungkin merasa tidak mampu mandiri atau menyelesaikan tugas tanpa bantuan.
Kecenderungan Narsisme: Anak yang terlalu dimanjakan dan selalu mendapat kepuasan berlebih dari orang tua bisa merasa berhak untuk terus mendapat perlakuan istimewa. Ini bisa meningkatkan sifat narsis yang berkembang seiring berjalannya waktu.
Memahami overparenting dilakukan dengan niat baik, pengasuhan yang berlebihan justru bisa menghambat perkembangan anak. Membiarkan anak mandiri, mengambil keputusan, dan menghadapi kegagalan adalah bagian penting dari proses belajar yang akan membantu mereka tumbuh menjadi individu dewasa yang bertanggung jawab dan percaya diri.