Uni Eropa Mengalihkan Rp31 Triliun dari Bunga Aset Rusia

Lush Beat – Pada Jumat, 26 Juli, Uni Eropa mengumumkan bahwa mereka telah menyalurkan €1,5 miliar, sekitar Rp31 triliun, untuk mendukung Ukraina. Dana ini merupakan hasil dari bunga yang diperoleh dari aset Rusia yang dibekukan. Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua Uni Eropa, Ursula von der Leyen. Beliau menegaskan bahwa dana tersebut akan digunakan untuk pertahanan dan rekonstruksi Ukraina.

Komitmen Uni Eropa untuk Ukraina

“Uni Eropa berkomitmen untuk mendukung Ukraina. Hari ini, kami telah mengalihkan dana sebesar €1,5 miliar dari aset-aset Rusia yang dibekukan untuk mendukung pertahanan dan rekonstruksi Ukraina.” Ujar von der Leyen dalam sebuah pernyataan resmi. Ia juga menambahkan, “Tidak ada penggunaan yang lebih baik untuk uang dari Kremlin daripada membantu Ukraina dan seluruh Eropa menjadi tempat yang lebih aman.”

Baca juga : NILAI TUKAR RUPIAH DIPREDIKSI MELEMAH TERHADAP DOLAR AS, INVESTOR MENUNGGU DATA EKONOMI AS

Pada bulan Mei lalu, negara-negara anggota Uni Eropa sepakat untuk memanfaatkan keuntungan miliaran euro dari aset bank sentral Rusia yang dibekukan. Aset ini dibekukan sebagai bagian dari sanksi yang dikenakan terhadap Rusia akibat invasi ke Ukraina pada tahun 2022. Total aset bank sentral Rusia yang dibekukan oleh Uni Eropa mencapai sekitar €200 miliar. Sebagian besar dari dana tersebut, yaitu sekitar 90 persen, disimpan oleh Euroclear, sebuah organisasi simpanan internasional yang berbasis di Belgia.

Dana Bunga untuk Fasilitas Perdamaian dan Rekonstruksi

Penting untuk dicatat bahwa €1,5 miliar yang disalurkan tersebut merupakan bunga dari aset yang dibekukan, sementara dana pokok tetap terkunci di luar Rusia. Dari total bunga yang diperoleh, 90 persen akan disalurkan ke Fasilitas Perdamaian Eropa, yang digunakan untuk membeli senjata bagi Ukraina. Sisanya, yaitu 10 persen, akan diberikan ke Fasilitas Ukraina yang khusus didirikan untuk mendukung kebutuhan rekonstruksi negara tersebut.

Perdana Menteri Ukraina, Denys Shmyhal, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Uni Eropa atas dukungan yang diberikan. “Kami mengucapkan terima kasih kepada Ursula von der Leyen dan Uni Eropa atas dukungan kuat mereka. Serta kontribusi signifikan terhadap pertahanan serta rekonstruksi Ukraina,” tulis Shmyhal melalui media sosial.

Kementerian Pertahanan Ukraina juga menyambut baik langkah ini dengan mengatakan bahwa transfer dana tersebut akan sangat membantu dalam memperkuat kemampuan pertahanan negara mereka.

Di sisi lain, Rusia mengkritik keputusan ini. Dmitry Peskov, juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, menyebut tindakan ini sebagai langkah ilegal dan mengindikasikan kemungkinan respons dari pihak Rusia.

Simak Juga : Dalam Impor Beras, Panggilan untuk Kaji Ulang Sistem

Similar Posts