Pilpres Venezuela Menghadirkan Pemimpin Baru, Nicholas Maduro

Lush Beat – Pilpres Venezuela Pada hari Senin, 29 Juli 2024, Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan ucapan selamat kepada Nicolas Maduro atas kemenangannya dalam pemilihan presiden Venezuela yang penuh kontroversi. Kremlin menyampaikan bahwa Rusia sedang memperdalam kerja sama dengan Caracas dalam berbagai bidang, termasuk yang sensitif.

Klaim Kemenangan dan Keraguan Internasional Pilpres Venezuela

Pemilihan presiden Venezuela kali ini diwarnai ketegangan antara Maduro, petahana, dan Edmundo Gonzalez, calon dari kubu oposisi. Keduanya mengklaim kemenangan, sementara banyak pihak internasional, termasuk Washington, meragukan hasil resmi yang menguntungkan Maduro. Otoritas pemilu Venezuela mengumumkan setelah tengah malam bahwa Maduro memenangkan pemilihan dengan 51% suara, yang akan memperpanjang masa jabatannya selama seperempat abad.

Putin, yang mendukung Maduro, 61 tahun, sebagai sekutunya, menilai hubungan antara Rusia dan Venezuela sebagai kemitraan strategis. Maduro dikenal sebagai kritikus keras Amerika Serikat dan Barat, dan Putin menegaskan bahwa Rusia memiliki hubungan yang erat dengan negara Amerika Selatan tersebut. Dalam pesan ucapan selamatnya, Putin menyatakan keyakinannya bahwa kepemimpinan Maduro akan terus berkontribusi pada perkembangan positif hubungan antara kedua negara. “Hubungan Rusia-Venezuela memiliki karakter kemitraan strategis,” kata Putin. Ia juga menambahkan, “Saya yakin bahwa kegiatan Anda sebagai kepala negara akan terus mendukung kemajuan hubungan kita ke segala arah.”

Baca juga : UNI EROPA TELAH MENGALIHKAN RP31 TRILIUN DARI BUNGA ASET RUSIA UNTUK DUKUNGAN UKRAINA

Komitmen Rusia untuk Kerja Sama Berkelanjutan

Putin juga menegaskan komitmennya untuk melanjutkan kerja sama dengan Venezuela dalam isu-isu bilateral dan internasional. Dengan menyebutkan bahwa hal ini sesuai dengan kepentingan rakyat kedua negara dan mendukung usaha membangun tatanan dunia yang lebih adil. Ia menutup pesannya dengan, “Ingatlah bahwa Anda selalu disambut di tanah Rusia.”

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, mengungkapkan kekhawatiran serius tentang keabsahan hasil pemilihan yang diumumkan oleh otoritas Venezuela. Meskipun badan pemilu tersebut seharusnya bersifat independen, oposisi menuduh bahwa badan tersebut bertindak sebagai bagian dari pemerintahan Maduro.

Rusia, yang juga menghadapi sanksi internasional selama dua dekade terakhir, melihat Venezuela sebagai mitra strategis utama di Amerika Latin. Selama ini, kedua negara telah menjalin kerja sama di berbagai bidang, termasuk minyak, persenjataan, dan latihan militer.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menegaskan bahwa Rusia akan terus mengembangkan hubungan dengan Venezuela di semua bidang, termasuk yang sensitif. “Kerja sama semacam itu merupakan kepentingan rakyat Venezuela dan Rusia, jadi kami akan melanjutkan hubungan kami dengan Venezuela secara komprehensif,” ujarnya.

Simak Juga : Gregoria Mariska Raih Kemenangan di Pertandingan Perdana

Similar Posts