Bastianini Salahkan Bagnaia atas Insiden MotoGP Prancis

lushbeat.com – Pembalap KTM Tech3, Enea Bastianini, menyalahkan Francesco Bagnaia atas insiden tabrakan yang terjadi di MotoGP Prancis 2025. Insiden tersebut berlangsung saat balapan utama di Sirkuit Le Mans pada Minggu, 11 Mei 2025. Menurut Bastianini, Bagnaia melakukan pengereman terlalu cepat di awal balapan, sehingga ia tidak bisa menghindari tabrakan.

“Sayangnya, Pecco tidak berbelok. Saya tidak tahu apakah ada masalah, tapi dia mengerem terlalu dini dan saya tidak punya ruang lagi untuk masuk,” ujar Bastianini, dikutip dari Motosan pada Selasa (13/5/2025). Ia menilai situasi tersebut sebagai momen yang tidak bisa dihindari dan terjadi sangat cepat di lintasan.

“Baca Juga: World App di RI Sejak 2021, Kumpulkan 500 Ribu Data Retina”

Meski sempat terlibat tabrakan, kedua pembalap tetap bisa menyelesaikan balapan tanpa mengalami kerusakan serius pada motor mereka. Bastianini finis di posisi ke-13, sedangkan Bagnaia berada di urutan ke-16. Insiden ini menjadi perbincangan hangat di kalangan penggemar MotoGP.

Bastianini Terima Hukuman tapi Tetap Kecewa

Akibat insiden tersebut, steward balapan menjatuhkan hukuman long lap penalty kepada Bastianini. Hukuman ini akan berlaku pada seri selanjutnya, yakni MotoGP Inggris 2025. Meski menerima keputusan itu, Bastianini tetap merasa bahwa Bagnaia punya andil besar dalam terjadinya kecelakaan. Ia menyebut bahwa kesalahan pengereman Bagnaia seharusnya juga menjadi bahan evaluasi bagi pengawas balapan.

Bastianini juga mengaku belum sempat berbicara langsung dengan Bagnaia, namun ia berniat untuk menyampaikan permintaan maaf secara pribadi. “Saya menyesal kami semua bertabrakan. Saya belum berbicara dengannya, tapi pasti kami akan berbicara nanti,” tambahnya. Ia berharap hubungan profesional mereka tetap terjaga meski insiden ini cukup menyita perhatian.

Penyesalan Soal Strategi Ban

Selain menyesali insiden tabrakan, Bastianini juga kecewa terhadap keputusan strategisnya dalam memilih ban. Ia mengungkap bahwa dirinya seharusnya memakai ban basah sejak awal balapan. Menurutnya, jika ia membuat keputusan berbeda, hasil balap bisa jauh lebih baik.

“Hal yang paling saya sesali adalah tidak memilih ban basah. Kalau saya memakainya, saya pasti bisa finis di empat besar karena ritmenya bagus,” katanya. Ia menambahkan bahwa kondisi lintasan sejak awal sudah cukup licin, dan beberapa pembalap yang memilih ban basah terbukti tampil lebih stabil. Keputusan untuk mengikuti mayoritas justru merugikannya.

Ia menyayangkan keputusan mengikuti mayoritas pembalap lain yang menggunakan ban kering, dan mengakui bahwa langkah itu menjadi kesalahan penting dalam balapan kali ini.

“Baca Juga: Son Heung-min Ingin Semangat Juara Kane ke Spurs”

Fokus ke Seri Berikutnya di Inggris

Meski hasil MotoGP Prancis tidak sesuai harapan, Bastianini kini mengalihkan fokusnya ke seri berikutnya. Ia bertekad tampil lebih baik di MotoGP Inggris 2025, meski harus menjalani hukuman long lap penalty. Tim KTM Tech3 pun akan mengevaluasi strategi agar pembalapnya bisa tampil lebih kompetitif dan menghindari kesalahan serupa.

Bastianini menyebut bahwa musim masih panjang, dan masih banyak kesempatan untuk memperbaiki posisi klasemen. Ia menargetkan konsistensi dan performa yang lebih maksimal di sisa musim ini. Dengan semangat tinggi, ia berharap bisa kembali bersaing di posisi depan dan membuktikan kemampuannya sebagai salah satu pembalap papan atas MotoGP.

Similar Posts