Bank Indonesia Hadirkan Payment ID untuk Tertibkan Transaksi Digital

lushbeat.com  Bank Indonesia (BI) resmi memperkenalkan inovasi terbaru bernama Payment ID. Fitur ini dikembangkan sebagai bagian dari upaya memperkuat pengawasan dan efisiensi sistem pembayaran digital di Indonesia. Payment ID dirancang untuk mempermudah identifikasi transaksi online masyarakat sekaligus meningkatkan transparansi keuangan nasional.

“Baca Juga: Momen Tak Terduga di Konser Coldplay Ungkap Skandal CEO Perusahaan”

Langkah ini merupakan bagian dari implementasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025–2030, yang menjadi panduan arah kebijakan digitalisasi sistem pembayaran nasional dalam jangka panjang. BI menilai, Payment ID dapat menjadi pilar penting dalam pengelolaan data transaksi secara lebih terstruktur dan terintegrasi.

Fitur Payment ID Gabungkan NIK dan ID Transaksi Unik

Payment ID dikembangkan dengan menggabungkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan kode identitas transaksi unik dalam satu sistem. Dengan pendekatan ini, setiap individu akan memiliki satu Payment ID yang menjadi pengenal dalam setiap aktivitas pembayaran digital.

Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Dudi Dermawan, menyatakan bahwa sistem ini akan memungkinkan otoritas untuk menelusuri asal dan tujuan setiap transaksi dengan lebih akurat. Payment ID juga diharapkan menyederhanakan proses pelacakan dan audit transaksi dalam ekosistem keuangan digital Indonesia.

Peluncuran Resmi Dijadwalkan pada 17 Agustus 2025

Menurut Dudi Dermawan, peluncuran resmi Payment ID akan dilakukan pada 17 Agustus 2025, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Momen ini dipilih untuk menandai komitmen BI dalam memperkuat fondasi sistem keuangan nasional melalui inovasi digital.

“Payment ID sangat powerful. Dengan sistem ini, kami dapat melihat profil keuangan individu secara menyeluruh,” ujar Dudi. Ia menambahkan bahwa informasi yang dapat diperoleh mencakup pendapatan, pola konsumsi, profil pajak, hingga aktivitas investasi.

Tujuan Utama: Deteksi Kecurangan dan Penguatan Basis Data Keuangan

Salah satu tujuan utama implementasi Payment ID adalah untuk meningkatkan kemampuan deteksi terhadap potensi kecurangan atau fraud. Dengan menyatukan data keuangan dalam satu identitas, BI dapat melakukan analisis yang lebih dalam terhadap aktivitas mencurigakan di sektor pembayaran.

Selain itu, Payment ID akan memperkuat basis data ekonomi nasional, memberi landasan kuat untuk kebijakan fiskal, pajak, dan subsidi berbasis data real-time. Hal ini berpotensi mempercepat integrasi antara sistem keuangan dan sistem administrasi kependudukan yang selama ini berjalan terpisah.

“Baca Juga: Keunggulan Boeing 777 Baru Jadi Pilihan Strategis Indonesia”

Menuju Ekosistem Pembayaran yang Aman dan Terintegrasi

Dengan kehadiran Payment ID, Bank Indonesia menegaskan komitmennya untuk menciptakan sistem pembayaran yang aman, efisien, inklusif, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi. Inisiatif ini juga sejalan dengan tren global dalam digitalisasi sektor keuangan.

Ke depan, masyarakat diharapkan dapat merasakan manfaat langsung dari sistem ini, mulai dari kemudahan transaksi, perlindungan data, hingga transparansi keuangan yang lebih baik. Pemerintah dan BI kini tengah bersiap mengedukasi publik serta mempersiapkan infrastruktur teknis untuk mendukung implementasi Payment ID secara nasional.

Similar Posts