lushbeat.com – Bill Gates menunjukkan sikap kepemimpinan yang unik dengan bekerja sehari sebagai customer service di startup AI fashion milik putrinya, Phoebe Gates. Startup ini bernama Phia, sebuah platform belanja fashion yang menggunakan kecerdasan buatan untuk membantu pengguna membandingkan harga produk baru dan bekas dari lebih dari 40.000 situs e-commerce. Dengan turun langsung ke lini depan layanan pelanggan, Gates ingin memahami langsung pengalaman pengguna dan tantangan yang dihadapi oleh Phia. Ia menegaskan bahwa belajar dari interaksi nyata dengan pelanggan lebih berharga daripada hanya berfokus pada laporan di ruang rapat.
“Baca Juga: Trump Tertarik Bubarkan NVIDIA, Terkait Isu Dominasi Teknologi”
Phia, Platform Belanja Fashion AI dengan Visi Ramah Lingkungan
Phia didirikan oleh Phoebe Gates bersama Sophia Kianni dengan visi mengubah cara orang berbelanja fashion. Platform ini bukan sekadar menawarkan harga murah. Tapi juga mendorong opsi second-hand dan produk ramah lingkungan untuk mengurangi limbah konsumtif yang dihasilkan industri fashion. Dengan menggabungkan teknologi AI dan database yang luas, Phia memudahkan pengguna mencari alternatif yang hemat sekaligus bertanggung jawab secara lingkungan. Phia berambisi menjadi “Booking.com” dunia fashion yang dapat diandalkan oleh pengguna di seluruh dunia.
Filosofi Leadership Bill Gates: Belajar Langsung dari Lapangan
Dalam sebuah posting LinkedIn, Bill Gates menulis bahwa jika anak meminta bantuan untuk bekerja di startup-nya, jawaban yang tepat adalah “iya”. Pendekatan ini mencerminkan filosofi leadership-nya, yaitu belajar langsung dari lapangan atau “learning from the trenches.” Meski memiliki kemampuan finansial untuk mendanai startup, Gates memilih turun tangan secara langsung untuk memahami setiap masalah yang muncul. Ini adalah contoh nyata dari prinsip “leadership by doing,” yang juga pernah diterapkan oleh pemimpin lain seperti CEO Uber selama masa pandemi.
Dukungan Moral dan Strategis Bill Gates tanpa Intervensi Finansial
Meskipun Bill Gates dan mantan istrinya, Melinda French Gates, memiliki kekayaan besar, mereka memilih untuk tidak mendanai startup Phia secara langsung. Mereka percaya bahwa Phoebe harus membuktikan bahwa bisnis ini memiliki nilai intrinsik yang kuat tanpa mengandalkan nama besar keluarga. Namun, Gates tetap memberikan dukungan moral dan strategis dengan memberi masukan soal perekrutan, pengembangan produk, dan memanfaatkan jaringan globalnya untuk memperkuat kredibilitas Phia. Pendekatan ini membantu Phia tumbuh secara organik dan berkelanjutan.
“Baca Juga: Hulk Hogan, Ikon WWE, Tutup Usia di 71 Tahun”
Inspirasi untuk Pengusaha Muda: Kualitas Produk dan Kepemimpinan Nyata
Keterlibatan Bill Gates di startup putrinya mengajarkan banyak pelajaran berharga bagi pengusaha muda. Salah satunya adalah pentingnya keterbukaan dan kerja keras langsung di lapangan, bukan hanya duduk di belakang meja. Selain itu, Gates menekankan bahwa kualitas produk dan nilai bisnis yang nyata jauh lebih penting daripada mengandalkan nama besar. Pendekatan ini menjadi contoh bagi pengusaha di Indonesia dan negara berkembang lainnya agar fokus menciptakan produk yang kuat dan berkelanjutan. Kepemimpinan nyata dan kerja keras adalah kunci sukses jangka panjang.