lushbeat.com – Meta, perusahaan induk dari Facebook, Instagram, dan WhatsApp, meluncurkan proyek ambisius bernama “Arke”. Proyek ini bertujuan mengurangi ketergantungan terhadap chip NVIDIA dengan merancang chip AI canggih sendiri. Dalam proyek ini, Meta menggandeng MediaTek sebagai mitra strategis untuk merancang dan membangun chip berarsitektur 2nm yang ditujukan untuk inference AI generatif.
“Baca Juga: Jensen Huang Andalkan AI untuk Temukan Solusi Paling Tepat”
Langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang Meta dalam mengembangkan sistem AI yang lebih efisien, cepat, dan hemat biaya. Chip Arke diharapkan menjadi pusat pemrosesan di perangkat edge dan cloud, menggantikan peran GPU eksternal dalam menjalankan model AI seperti Llama dan Meta AI.
MediaTek dan TSMC Jadi Mitra Utama dalam Produksi Arke
MediaTek mendapat kepercayaan untuk mendesain chip Arke, yang akan difabrikasi menggunakan teknologi 2nm milik TSMC. Desain ini difokuskan pada kemampuan inference generatif, memungkinkan AI berjalan langsung di perangkat tanpa koneksi cloud konstan.
Proses tape-out untuk desain chip dijadwalkan pada kuartal keempat 2025. Produksi massal direncanakan dimulai pada paruh pertama 2027. DigiTimes menyebut bahwa rencana produksi ini semula tidak ada, namun kini menjadi prioritas seiring perkembangan kebutuhan AI lokal.
Keputusan Meta untuk bermitra dengan MediaTek dan TSMC menandakan pergeseran signifikan dalam strategi pengembangan AI internal. Kombinasi ini membawa keunggulan dalam efisiensi produksi, pengurangan biaya, dan penguasaan teknologi generasi berikutnya.
Fokus Arke: Inference Generatif AI di Perangkat Edge
Berbeda dari chip yang digunakan untuk training AI besar di pusat data, Arke dirancang untuk inference, yaitu menjalankan model AI setelah selesai dilatih. Meta menargetkan Arke dapat mengaktifkan AI generatif langsung dari perangkat edge seperti smartphone, headset AR/VR, dan server lokal.
Pemrosesan lokal memberikan banyak manfaat, termasuk kecepatan respons lebih tinggi, pengurangan latensi, penghematan bandwidth, serta peningkatan privasi pengguna. Ini berarti model seperti Llama dapat dijalankan tanpa harus bergantung terus-menerus pada pusat data. Dengan Arke, Meta menyiapkan diri untuk masa depan AI yang lebih terdistribusi dan tidak bergantung pada cloud semata.
Arke Bisa Buka Babak Baru Persaingan Chip AI Global
Rencana peluncuran chip Arke pada 2027 dapat menandai babak baru dalam persaingan pasar semikonduktor AI. Chip ini akan bersaing dengan solusi dari NVIDIA, AMD, dan bahkan Apple Silicon dalam menguasai sektor inference generatif di edge.
Meta juga akan memanfaatkan teknologi NVLink Fusion dari NVIDIA untuk menggabungkan arsitektur CPU dan GPU secara efisien. Namun dengan Arke, Meta tidak lagi sepenuhnya bergantung pada GPU mahal dari NVIDIA, yang selama ini menguras miliaran dolar dalam biaya operasional. Inisiatif ini sekaligus menjadi langkah strategis untuk menjaga daya saing Meta dalam bidang AI dan mengontrol seluruh ekosistem teknologinya secara mandiri.
“Baca Juga: Google Cloud Hadapi Isu Dugaan Korupsi dalam Proyek Terbaru”
Efek Arke terhadap Industri dan Pengguna di Masa Depan
Bagi pengembang, Arke membuka peluang baru untuk menciptakan aplikasi AI real-time yang bisa berjalan secara lokal dan offline. Efisiensi inference meningkat drastis, memungkinkan pemrosesan AI generatif lebih cepat dan hemat daya.
Bagi pengguna, manfaatnya mencakup privasi lebih terjaga, respons sistem lebih cepat, dan ketergantungan internet yang berkurang. Chip ini akan mendefinisikan ulang bagaimana AI dapat diakses dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Jika berhasil, Arke akan membuktikan bahwa masa depan AI bukan hanya di cloud, tapi juga di tangan pengguna—melalui perangkat yang mereka gunakan setiap hari.