lushbeat.com – Lisuan Technology baru saja memperkenalkan Lisuan G100, GPU gaming pertama asal China. Klaim awal sempat menyebut GPU ini bakal menyaingi NVIDIA RTX 4060. Namun, hasil benchmark awal dari Geekbench menunjukkan performa yang masih sangat jauh dari ekspektasi. Skor yang diperoleh bahkan setara GPU rilisan 10 tahun lalu. Hal ini langsung memicu kritik dari komunitas teknologi dan mempertanyakan kesiapan Lisuan dalam bersaing di pasar GPU global. Meski begitu, pengujian tersebut diyakini belum mencerminkan performa final karena masih dalam tahap awal pengembangan, dengan kemungkinan perbaikan di sisi firmware dan driver ke depannya.
“Baca Juga: Robot Berhasil Bantu Transplantasi Jantung Pertama di Dunia”
Hasil Benchmark Memprihatinkan: Skor 15.524 OpenCL
Pengujian OpenCL di Geekbench mencatat skor 15.524 poin untuk Lisuan G100. Angka ini mengindikasikan performa yang setara dengan GeForce GTX 660 Ti dan Radeon R9 370—GPU kelas menengah lawas dari 2012–2015. Skor ini jauh di bawah GPU modern, dan memicu pertanyaan apakah GPU ini siap digunakan untuk gaming masa kini. Bahkan, kartu grafis entry-level terbaru dari NVIDIA maupun AMD umumnya sudah mencatat skor dua hingga tiga kali lipat lebih tinggi. Jika hasil benchmark ini merepresentasikan kinerja final, maka Lisuan G100 belum mampu bersaing di pasar global. Terlebih, saat ini standar grafis gaming telah beralih ke resolusi tinggi dan ray tracing.
Spesifikasi dan Arsitektur: TrueGPU 6nm dengan 32 Compute Units
Lisuan G100 dibuat dalam proses fabrikasi 6 nm dan menggunakan arsitektur lokal bernama TrueGPU. Namun, konfigurasi spesifikasinya terbilang terbatas: 32 Compute Units, VRAM hanya 256 MB, dan kecepatan clock GPU sebesar 300 MHz. Spesifikasi ini jelas jauh dari standar GPU gaming saat ini, bahkan ketika dibandingkan dengan GPU low-end modern. Sebagai perbandingan, GPU entry-level seperti NVIDIA GTX 1650 memiliki VRAM 4 GB dan clock di atas 1.400 MHz. Dengan jumlah Compute Units yang rendah dan kapasitas memori terbatas, Lisuan G100 sulit menangani beban grafis modern, apalagi game AAA yang menuntut rendering kompleks dan resolusi tinggi.
Kemungkinan Tahap Awal dan Peningkatan Perangkat Lunak
G100 diuji menggunakan sistem testbed dengan CPU Ryzen 7 8700G serta RAM 64 GB DDR5-4800 di Windows 10. Lisuan menyebut hasil benchmark tersebut mungkin karena GPU masih tahap awal (sampling). Firmware dan driver yang belum optimal bisa jadi penyebab performa kurang maksimal. Lisuan berjanji versi final akan tampil lebih baik setelah penyempurnaan perangkat lunak dan dukungan ekosistem.
“Baca Juga: Gemini AI Kini Bisa Akses Telepon dan WhatsApp”
Implikasi dan Prospek GPU Buatan Lokal China
Lisuan G100 menjadi tonggak sejarah sebagai GPU gaming pertama dari China dan GPU 6 nm pertama hasil kerja sama dengan pabrik SMIC. Meskipun hasil awalnya masih lemah, proyek ini menunjukkan ambisi China untuk membangun industri semikonduktor independen. Jika Lisuan berhasil meningkatkan performa melalui optimasi software, ini bisa menjadi langkah awal yang menjanjikan bagi ekosistem GPU lokal di masa mendatang.